“Menu” pembangkit gairah belajar

 
Hei teman2 kali ini Yandi ingin ngasih sedikit tips untuk meningkatkan gairah belajar kita

v  Kertas warna-warni (bisa dengan bentuk-bentuk yang teman-teman sukai, misal bintang, matahari, apel, & so on)
v  Kata-kata motivasi/ inspirasi ( dari al-Qur’an, hadits atau tokoh yang emang layak dicontoh)

  v  Foto idola teman-teman, misalnya: Osama bin Laden
  v  Kertas yang berisi impian/ cita-cita teman-teman
  v  Planning board (papan berisi rencana kegitan selama seminggu ato sebulan ini)
  v  Kostom favorit  misalnya baju bola
Be-te-we (ini singkatan dari “by the way”, alias ngomong-ngomong. Uda tau kan?), teman-teman juga bisa bikin tema yang menarik loh untuk penyedap belajar kita, seperti tema timur tengah (wow gurun pasir!). insya Allah bisa bikin tholabul ‘ilmi kita beda dan luar…..biaZZa!!.
Ramuan lain yang bikin belajar kita tampak lebih segar  adalah musik. Music itu bisa menghaluskan jiwa( kulit kali…!)bisa bikin kita dekat  en akrabdengan Allah ta’ala ( makannya pilih-pilih musiknya) udah banyak kan lagu-lagu nasyid yang selain menghibur hati, juga ngengatin akan indahnya surge yang abadi. Teman-teman mungkin itu sedikit menu yang dapat disajikan, law ingin nambah ya.. buat sendiri ya……...

JANGAN BANGGA MELAKUKAN DOSA



Cobaan terberat bagi seseorang adalah jika ia tidak merasa dirinya sedang mendapatkan cobaan, terlebih lagi jika ia sangat bergembira dengan cobaan itu. Misalnya perasaan bangga dengan harta yang haram dan terus-menerus melakukan dosa sementara ia tahui bahwaa itu adalah dosa. Mereka yang seperti itu tak akan terselamatkan oleh ketaatannya. Saya telah merenungkan keadaan sebagian ulama dan orang-orang mutazahhidin (orang yang pura-pura zuhud),mereka tidak merasa sedang mendapat cobaan. Kebanyakan mereka adalah orang yang sedang mengincar sebuah kursi kedudukan
Sebagian mereka tidak menerima dan bahkan marah jika kesalahan yang dilakukannya ditegur oleh orang lain. Sebagian tukang ceramah telah menyampaikan nasehat setengah hati sambil berpura-pura. Para mutazahid telah munafik dan selalu melakukan perbuatan riya. Cobaan pertama yang mereka terima adalah berpalingnya mereka dari kebenaran akibat kesibukannya dengan sesama makhluk. Adapun cobaan yang paling ringan bagi mereka adalah hilangnya kenikmatan dalam bermunajat dan kelezatan beribadah, kecuali orang mukmin dan mukminah yang benar-benar beriman, mereka tidak merasakan hal-hal tersebut. Allah menjaga mereka. Keadaan batin mereka seperti lahirnya, bahkan lebih jernih lagi. Apa yang tersembunyi dari mereka tidak berbeda dengan penampilan mereka. Semangat mereka pun tinggi laksana bintang, bahkan jauh lebih tinggi.

Jika dikenal, mereka menutup diri mereka, jika tampak kemuliaan mereka, malah diingkarinya. Ketika manusia manusia hanyut dalam kelalaiannya, mereka justru larut dalam kesadaran dan perenungannya. Mereka dicintai oleh setiap jengkal bumi ini, sedangkan Malaikat-malaikat langit membanggakannya. Kita memohon taufiq Allah subhanahu wa ta'ala bagi pengikut mereka, sambil kita memohon kepada Allah agar kita bisa mengikuti jejak mereka.

Sumber: Shaidul Khaatir, Imam Ibnul Jauzi (Edisi Indonesia) Pustaka Maghfirah hal.29.
Disadur oleh Abu Yusuf Sujono.


Jihadnya anak Muda sekarang???


Sebanyak 15 ribu orang pecandu Narkoba mati setiap tahunnya atau 40 orang perhari. Mayoritas mati diluar fasilitas terapi dan rehabilitasi atau mereka mati secara sia-sia di tempat umum, jalanan, jembatan, rumah kost dan lain lain, karena tidak terakses pelayanan kesehatan.

“Sementara berdasarkan hasil penelitian Universitas Indonesia (UI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2008 terungkap, prevalensi pengguna Narkoba sebanyak 3,5 juta- 4 juta orang atau 1.99 persen dari penduduk Indonesia yang beresiko (High Risk Popularity). Sedangkan tahun 2004 lalu baru mencapai 1,75 persen. Padahal pemerintah telah mencanangkan tahun 2015 Indonesia bebas Narkotika,” ujar Sumirat Dwiyanto, Kabag Humas BNN, kepada Suara Islam baru-baru ini.

Sementara itu dalam Press Release Akhir Tahun BNN, Kamis (31/12) kemarin, Kepala BNN Gories Mere menegaskan, dengan disahkannya UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh DPR RI pada 14 September 2009 dan Presiden SBY pada 12 Oktober 2009, maka bagi pelaku kejahatan atau sindikat Narkotika akan dihukum lebih berat dengan pidana mati meski hanya 5 gram saja.
“Adanya hukuman yang lebih  berat bagi pelaku kejahatan peredaran gelap Narkotika atau sindikat Narkotika antara lain dalam hal penyaluran Narkotika golongan 1 dalam bentuk tanaman beratnya lebih dari 1 kg atau melebihi 5 batang pohon  atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, maka pelaku dipidana dengan pidana mati (Pasal 113),” tegas Gories Mere. 

Menurutnya, jumlah kasus Narkotika yang berhasil diungkap tahun 2009 hingga Nopember sebanyak 28.382 kasus, dengan rincian untuk narkotika sebanyak 9.661 kasus, Psikotropika 8.698 kasus dan bahan berbahaya lainnya 10.023 kasus. Sedangkan jumlah tersangka yang berhasil ditangkap sebanyak 35.299 orang, dengan rincian 13.051 orang kasus Narkotika, 11.601 orang kasus Psikotropika dan 10.647 orang kasus bahan berbahaya lainnya.

Sementara itu kalau sebelumnya Sindikat Afrika yang berperan dalam peredaran Narkoba di Indonesia, sekarang gantian Sindikat Iran yang tampil. Terbukti hanya dalam waktu enam bulan, sebanyak 36 orang WN Iran dan anggota Sindikat Iran berhasil ditangkap ketika berusaha menyelundupkan Narkoba. Mereka ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai dan Juanda. Barang bukti keseluruhan yang disita berupa 70.377 gram shabu kristal, 22.80 ml shabu cair, 19.950 butir ekstasi dan 27.850 gram ketamine.