Amalan di bulan Dzulhijjah


Assalamualaikum…
Hai sobat blogger semua…kali ini Yandi ingin berbicara tentang amalan-amlan di bulan dzulhijjah, boleh khan….
Dari Ibnu   ‘Abbas r.a. bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak ada hari dimana amal shalih pada   saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari   dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi   sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang   yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali   dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari) Umar r.a., bahwa Nabi saw.   Bersabda, “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk   berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari(Dzulhijjah) ini. Maka   perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)
Karena   itu, jika kita ingin menjadi orang yang dicintai Allah swt., jangan   sia-siakan kesempatan ini untuk taqarrub kepada Allah swt. dengan   banyak-banyak melakukan ibadah. Setidaknya ada delapan ibadah yang bisa kita   lakukan, yaitu:

1. Melaksanakan   ibadah haji dan umrah. Ini adalah amal yang paling utama di bulan Dzulhijjah.   Tidak ada haji selain di bulan Dzulhijjah. Ganjaran bagi orang yang   melaksanakan ibadah ini sangat besar di sisi Allah swt. Kata Nabi saw., “Dari   umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya,   dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga.
2. Berpuasa selama 10 hari di hari-hari pertama   bulan Dzulhijjah, atau pada sebagiannya, atau paling tidak sehari di hari   Arafah. Puasa juga amalan utama. Allah swt. memilih puasa sebagai amalan   hambaNya untuk diriNya sehingga Dia sendiri yang menentukan pahalanya. Hal   ini termaktub dalam sebuah hadist Qudsi. “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku   lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan,   dan minumannya semata-mata karena Aku.”Dalam hadits yang diriwayatkan dari   Abu Said Al-Khudri r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang hamba   berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya   dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”. (Hadits   muttafaq ‘alaih)Dari Abu Qatadah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Berpuasa   pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun   sebelum dan sesudahnya”. (HR. Muslim)

3. Bertakbir dan berdzikir. Perbanyaklah takbir dan dzikir di 10 hari pertama   bulan Dzulhijjah sebagaimana yang diperintahkan Allah swt., “…. dan supaya   mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan….” [QS.   Al-Hajj (20): 28]. Begitulah para ahli tafsir menafsirkannya frase “pada   hari-hari yang ditentukan” dengan “sepuluh hari dari bulan Dzul Hijjah”.   Karena itu, para ulama menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak dzikir   pada hari-hari tersebut. Apalagi ada hadits dari Ibnu Umar r.a. yang   menguatkan. Bunyinya, “Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir,   dan tahmid”. (HR. Ahmad)Imam Bukhari menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu   Hurairah keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan   takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya. Diriwayatkan bahwa para   tabiin pada hari-hari itu mengucapkan, “Allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha   ilallah, walllahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamdu.” Artinya, Allah Maha   Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah (sembahan) selain Allah. Dan Allah   Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah.” Dianjurkan   mengeraskan suara saat bertakbir baik ketika di masjid, rumah, pasar, atau di   jalan. Allah berfirman, “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas   petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu …”. [QS. Al-Baqarah (2):   185]  Perbanyak taubat dan meninggalkan segala bentuk maksiat dan   dosa. Maksiat adalah penyebab jauhnya hamba dari Allah swt. Sedangkan   ketaatan adalah pintu mendapat cinta dan kasih sayang Allah swt. Dan Allah   swt. lebih cinta kepada seorang hamba melebihi cinta sang hamba kepada Allah   swt. Bahkan, Allah swt. cemburu jika hambanya berbuat maksiat. Dari Abu   Hurairah r.a., bahwa Nabi swt. bersabda, “Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan   kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan   Allah terhadapnya.” (Hadits muttafaq ‘alaihi)

 4. Perbanyaklah   amal shalih. Bukan hanya amal-amal yang fardhu saja. Sebab, Allah swt. suka   dan mencintai seorang hamba yang mendekatkan diri kepadanya dengan melakukan   nawafil, amalan sunah. Kita bisa memperbanyak shalat sunnah, bersedekah,   berjihad, membaca Al-Qur’an, dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Kita   sangat berharap semua amalan itu bisa mendatangkan banyak pahala. Tapi, kita   lebih berharap lagi mendapat cintai dan ridha Allah swt.
5. Disyariatkan pula kita melakukan takbir   muthlaq –yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied– dan   takbir muqayyad –yaitu takbir yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu   yang dilaksanakan dengan berjama’ah. Bagi kita yanga sedang tidak berhaji,   takbir dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga   shalat Ashar pada hari Tasyriq.

6. Berkurban.   Bisa kita lakukan pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq. Ibadah ini   adalah sunnah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Muhammad saw. mengukuhkannya menjadi   syariat bagi kita. Sabda Nabi, “Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba   jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya   dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di   sisi tubuh domba itu”. (Hadits muttafaq ‘alaihi)
7. Dilarang mencabut atau memotong rambut dan   kuku bagi orang yang hendak berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya,   dari Ummu Salamah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: “Jika kamu melihat hilal   bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka   hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.” Dalam riwayat   lain, “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga   ia berkurban.”Hal ini untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang   menuntun hewan kurbannya. Firman Allah, “Dan jangan kamu mencukur (rambut)   kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan.” [QS. Al-Baqarah   (2): 196]. Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang   berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika   masing-masing dari mereka berkurban.

 8. Melaksanakan shalat Iedul Adha dan   mendengarkan khutbahnya. Bahkan, anak-anak dan wanita-wanita yang sedang   haidh pun diperintahkan Nabi saw. untuk hadir bersama jama’ah shalat ied di   tanah lapang untuk mendengarkan khutbah.
Mungkin ini saja yang gua ketahui tentang amalan yang bagus lagi baik di bulan dzulhijjah. mudah-mudahan kita bisa melaksanakanya. Amieieinnnn....
Wassalamua`alaikum Wr, Wb




0 Response to "Amalan di bulan Dzulhijjah"

Posting Komentar