Sumpah Pemuda akan selalu tetap bergema



 Walaupun sudah lebih satu abad sumpah pemuda yang digemakan oleh para pemuda-pemudi Indonesia, tapi yakinlah sumpah pemuda tersebut akan selalu tetap bergema dibumi nusantara yang indah ini. Walaupun sekarang sudah zamanya modern dan serba teknologi  tapi rasa cinta dan sayang kami  pada pemuda –pemudi dulu tidakkan kami lupakan begitu saja, seperti sumpah pemuda yang penuh makna tersebut yang diikrarkan pada 28 oktober 1928 tersebut.
Sumpah pemuda yang diikrarkan pada 28 oktober 1928 tersebut mempunyai perjalanan yang panjang dan penuh makna dalam setip detik waktunya. Lahirnya Sumpah Pemuda didorong adanya keinginan pemuda Indonesia masa itu untuk menciptakan persatuan. Sebab, perkembangan organisasi kepemudaan di Indonesia masih bersifat kedaerahan.

Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan Kongres Pemuda Indonesia I yang dilaksanakan pada 30 April-2 Mei 1926. Tujuan mengadakan kongres adalah menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan pemuda di Indonesia untuk menjadi dasar persatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. 

Namun, usul tersebut tidak berhasil karena masih kuatnya sifat kedaerahan. Karena itu, pada 15 Agustus 1962 beberapa organisasi pemuda mengadakan pertemuan di Jakarta untuk membicarakan suatu badan tetap bagi kepentingan pemuda Indonesia. Hasilnya, pada 31 Agustus 1962 disahkan sebuah anggaran organisasi baru yang bernama "Jong Indonesia" dengan tujuan menanamkan dan mewujudkan cita-cita persatuan Indonesia.

Akan tetapi, harapan pada "Jong Indonesia" tidak terpenuhi. Karenanya, di awal tahun 1926 telah berdiri pula satu oganisasi dengan nama yang sama dan tujuan yang tidak jauh berbeda. Lalu pada September 1926, para pelajar di Jakarta dan Bandung mendirikan organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Jakarta. 

Berdasarkan pandangan tersebut, PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia Merdeka dan para anggota dididik menjadi pemimpin rakyat sejati. Dengan demikian, para anggota harus rajin belajar. Cita-cita tersebut hanya akan tercapai apabila sifat kedaerahan lenyap.

Pada 1928, alam politik Indonesia sudah dipenuhi jiwa persatuan. Rasa kebangsaan telah ditemukan dalam diri bangsa Indonesia, rasa memiliki cita-cita tinggi, yaitu Indonesia Merdeka telah mencekam jiwa rakyat Indonesia yang terjajah.

Dalam Kongres Pemuda Indonesia II pada 27-28 Oktober di Jakarta yang dihadiri utusan organisasi pemuda, diikrarkan satu sumpah yang terkenal dengan Sumpah Pemuda. Isinya adalah:




 Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Dalam kongres tersebut diperkenalkan lagu Indonesia Raya yang diciptakan Wage Rudolf Supratman yang selanjutnya menjadi lagu kebangsaan serta dikibarkannya Bendera Merah Putih yang dipandang sebagai bendera pusaka bangsa Indonesia.

Peristiwa Sumpah Pemuda pada 27-28 Oktober 1928 itu merupakan salah satu puncak pergerakan nasional. Karena itu peristiwa yang bersejarah ini setiap tahun diperingati sampai sekarang sebagai hari besar nasional.
Begitu gigihnya perjuangan pemuda-pemudi kita dulunya, hanya untuk menyatukan pemuda –pemudi indonesia yang pada saat itu pemuda-pemudi indonesia masih bersipat kedaerahan.
Tapi sekarang kita tidak perlu melakukan yang seperti dilakukan pemuda-pemudi kita dulu, tapi yang kita lakukan adalah bekerja keras dan berusaha  untuk memajukan bangsa indonesia sebagai bangsa yang aman, sejahtera yang berlandaskan kepada tuhan yang maha esa.
Dan saya menghimbau kepada pemuda-pemudi indonesia harapan bangsa, mari kita bangkit dan berkembang dan berpikiran maju untuk mengembangkan bangsa indonesia ini. Mari…mari…mari…kita majukan bangsa kita ini yang telah dicita-citakan oleh pemuda-pemudi kita dulunya, siapa lagi kalu bukan kita wahai Pemuda…….



0 Response to "Sumpah Pemuda akan selalu tetap bergema"

Posting Komentar